Scheduler (penjadwalan)
Sistem operasi harus memilih dan memproses antrian-antrian berdasarkan kategorinya,dimana proses seleksinya dilakukan oleh scheduler yang tepat.
Ada 3 tipe scheduler:
1. Long term scheduler
menyeleksi proses-proses mana yang harus dimasukan ke dalam ready queue dan membawanya ke memori untuk dieksekusi. Long term scheduler mengeksekusi lebih jarang, dibutuhkan beberapa menit untuk pembuatan proses baru dalam sistem. Long term scheduler mengontrol jumlah proses dalam memori (degree of multiprogramming). Jika degree of multiprogramming stabil maka tingkat rata-rata penciptaan proses baru harus sama dengan tingkat rata-rata proses yang meninggalkan sistem.
2. Short term scheduler (CPU Scheduler)
menentukan proses mana yang selanjutnya akan dieksekusi dan mengalokasikan CPU untuk proses tersebut, dimana pemilihan proses barunya dialokasikan sesering mungkin. Shortterm scheduler lebih sering dipanggil (hanya dalam waktui milidetik) karena durasi yang pendek antara eksekusi, shortterm scheduler harus sangat cepat.
3. Medium term scheduler
penjadwalan ini akan menguntungkan untuk memindahkan proses dari memori maka jumlah proses dalam memori akan berkurang skema Medium term scheduler disebut swapping. swapping diperlukan untuk meningkatkan mutu penggabungan proses karena terjadi perubahan dalam kebutuhan memori yang mengakibatkan memori harus dibebaskan.
Swapping ini biasa kita jumpai pada saat menginstal sistem operasi linux. Pada saat proses instalasi sistem linux mengharuskan kita untuk membuat 2 partisi; 1. partisi root yang berfungsi sebagai tempat menyimpan file-file linux , 2. swap yang berfungsi membantu klinerja memori (RAM). makanya sistem operasi linux terkenal cepat dan handal.
Jumat, 04 November 2011
Perbedaan long term, short term dan medium term scheduler
22.19
sterisma
1 comment
1 komentar:
thx
Posting Komentar